Pengawasan di ruang ujian nasional (UN) biasanya dilakukan oleh tim
pengawas yang terdiri dari guru-guru yang mata pelajarannya sedang tidak
diujikan Teknisnya diatur dengan sistem silang dalam satu
kabupaten/kota, dan guru yang mata pelajarannya sedang diujikan tidak
diperbolehkan berada di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN.
Bagi peserta UN yang melanggar tata tertib diberi peringatan oleh
pengawas ruang UN. Disinilah letak pentingnya pengawasan dalam ujian
nasional (UN).
Dalam rangka pengawasan ujian nasional tahun 2013,
Pemerintah mengeluarkan rencana untuk menghapus keberadaan dan fungsi
pengawas di dalam ruang pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun depan.
Kontra muncul mempertanyakan cara berpikir pemerintah yang melandasi
wacana kebijakan ini.
Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Soedijarto,
menilai pengawasan dalam sebuah ujian atau tes, apalagi sekaliber UN,
masih diperlukan. Menurutnya, catatan pelaksanaan UN di tahun-tahun
sebelumnya yang memprihatinkan belum cukup menjadi jaminan untuk
menerapkan kebijakan UN tanpa pengawas. Katanya tidak mungkin ujian
tanpa pengawas. Tetapi kalau kebijakannya seperti itu, mungkin bisa
diawasi dari jarak jauh dengan difasilitasi teknologi tertentu.
Menurutnya, tanpa pengawas tidak sama dengan tanpa pengawasan. Jika
memang pemerintah bersikeras, maka harus menyediakan fasilitas teknologi
yang memadai.
Begitu juga Said Hamid Hasan, pengamat Pendidikan dari Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, juga sependapat dengannya.
Menurutnya, pengawas tetap diperlukan dalam sebuah ujian atau tes. Oleh
karena itu, rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
jika menghapus fungsi pengawas dalam UN dinilai tak realistis.
Menurutnya, pengawasan itu tetap diperlukan.
Kemendikbud menyampaikan gagasan penyelenggaraan UN tanpa pengawas untuk
pelaksanaan tahun depan setelah memastikan kebijakan 20 paket soal UN
pada tahun depan. Mendikbud, M Nuh mengatakan, gagasan ini dilontarkan
untuk membuktikan bahwa UN bisa berlangsung dengan baik dengan semangat
kejujuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar